Datu Kandang Haji Lebih Tua Dari Datu Kelampayan
Kamis, 29 Maret 2012 12:36 WITA
dok
Suasana haul Datu Kandang Haji, di Juai, Balangan, Kamis (29/3/2012).
Dari riwayat Datu Kandang Haji, diwariskan dari generasi dari generasi, namun tidak ada keterangan dimana beliau wafat.
"Namun Aswadi Syukur, mantan MUI Kalsel, Banjarmasin pernah meriwayatkan diperkirakan Datu Kandang Haji hidup pada Abad 17 dan 18 masehi," ujarnya.
Beberapa peninggalan Datu Kandang Haji sebagai bukti antara lain Masjid Al Mukarramah, Halong, Sirajul Huda, Paran, Paringin, benda pusaka, Alquran tulisan tangan, cukmar atau tongkat berkhotbah di Masjid Sirajul Huda di Paran, Paringin.
"Jika dia wafat, dia minta dimakamkan di batu wafak, di Desa Teluk bayur, Juai," imbuhnya.
Benda pusaka itu, dinyatakan tidak tersimpan. Hingga, tidak dapat ditemukan dan diperrlihatkan lagi.
Haul Datu Surya Sakti Mangku Alam atau yang terkenal dengan sebutan Datu Kandang Haji, Kamis (14/3/2013) sekitar pukul 09.00 Wita, dipadati ribuan jemaah yang datang dari berbagai penjuru daerah.
Pelaksanaan haul Datu Kandang Haji yang digelar di lokasi makamnya di Desa Teluk Bayur kecamatan Juai, juga dihadiri Bupati Balangan H Sefek Effendie.
Jemaah yang datang baik dari Balangan maupun dari Barabai, Amuntai dan Tanjung, selain ingin membacakan doa juga ingin mendengarkan ceramah (tausyiah).
Panitia selain mengundang Habib Umar dari Jogjakarta juga mengundang KH Asmuni atau lebih dikenal dengan sebutan Guru Danau dari Amuntai, guna memimpin pembacaan surah yasin dan zikir serta tahlilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar