Senin, 05 Agustus 2013

Mohon Bantuan Alsintan (Traktor & Mesin Perontok Padi)

Dalam bercocok tanam padi pasti mengharapkan hasil yang maksimal dari tanaman yang kita tanam,  taknik yang dilakukan dalam pengolahan lahan sawah yang di gunakan bagi tanaman padi sangatlah penting untuk perhatikan. Karena lahan sawah merupakan tempat mengambil cadangan hara yang dibutuhkan bagi tanaman padi.
Oleh karena itu pertumbuhan tanaman padi diantarannya akan dipengaruhi sejauh mana proses pengolahan yang dilaksanakan sebelum ditanami dengan menggunakan alat mekanisasi hand tractor.
Pengolahan pertama dilakukan dengan cara dibajak, menggunakan bajak/singkal traktor tangan. Proses pembajakan ini dilakukan dengan cara membalikan lapisan olah tanah agar sisa – sisa tanaman seperti rumput, dan jerami dapat terbenam. Setelah tanah dibajak, maka dibiarkan beberapa hari, agar terjadi proses fermentasi untuk membusukan sisa tanaman dan jerami di dalam tanah.
Kemudian dilakukan proses pengolahan kedua yaitu proses penggemburan atau proses pencampuran antara bahan organik dengan tanah. Proses ini dimaksudkan agar bahan organik dapat menyatu dengan lapisan olah tanah, selama pengolahan ini pasokan air mencukupi. Jangan terlalu kering dan jangan terlalu basah. Proses pencampuran ini dilakukan sampai bahan organik benar-benar menyatu dan melumpur dengan lapisan olah tanah.
Proses selanjutnya permukaan tanah diratakan dengan bantuan alat berupa papan kayu yang ditarik dengan menggunakan traktor tangan. Proses ini dimaksudkan agar lapisan olah tanah benar-benar siap untuk di tanami tanaman padi pada saat tandur dilaksanakan.
Waktu yang dibutuhkan selama proses pengolahan tanah ini berkisar antara 16 – 18 hari.
Kecepatan traktor tangan membajak sawah sangat bergantung pada jenis traktor (diesel dan roda) juga kelihaian operator mengoperasikan traktor tersebut.
Tetapi tahapan tersebut tidak berjalan dengan baik dikarenakan kondisi traktor yang sudah tua dan sering rusak, sehingga mengakibatkan hasil panen padi tidak optimal yang disebabkan oleh pengolahan tanah yang tidak maksimal, umur bibit tua (terlambat tanam) dan waktu tanam tidak serempak.
Potensi yang kami miliki :
1.    Luas areal sawah wilayah kerja Gapoktan Tani Maju di desa Cicadas kec. Binong Subang Jawa Barat 319 Ha yang tersebar di 8 kelompok tani (Luas sawah per kelompok antara 38 Ha – 69 Ha) .
2.    Di masing-masing kelompok tani hanya ada 1-2 traktor yang disewakan (beda pemilik).  traktor itu umurnya sudah tua dan performanya kurang bagus. Kecepatan traktor membajak sawah kurang dan sering rusak.
3.    Ada beberapa orang operator yang bersedia menjalankan traktor di masing-masing kelompok tani.

Berdasarkan hal tersebut di atas, kami memberanikan diri untuk memohon bantuan alat mesin pertanian berupa traktor dan mesin perontok padi melalui forum e-petani ini agar dapat di tindak lanjutkan kepada pihak yang berwenang baik dari Kementerian Pertanian, BUMN atau Dermawan.
Atas segala bantuannya, kami ucapkan terima kasih.

GAPOKTAN TANI MAJU
DESA CICADAS KEC. BINONG 41253 KAB. SUBANG JAWA BARAT,
HP 081394176639
AKTA NOTARIS, NO : 03, TANGGAL 20 SEPTEMBER 2012

Datu Kandang Haji Lebih Tua Dari Datu Kelampayan

Datu Kandang Haji Lebih Tua Dari Datu Kelampayan

Kamis, 29 Maret 2012 12:36 WITA

Datu Kandang Haji Lebih Tua Dari Datu Kelampayan
dok
Suasana haul Datu Kandang Haji, di Juai, Balangan, Kamis (29/3/2012).
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Datu Kandangan Haji diriwayatkan lebih dulu hidup dari Datu Kelampayan. Hal itu disampaikan Dekan Fakultas IAIN Antasari Banjarmasin, DR Asmaran AM MA saat membacakan manakif Datu Kandangan Haji, di acara haul, Kamis (29/3/2012).

Dari riwayat Datu Kandang Haji, diwariskan dari generasi dari generasi, namun tidak ada keterangan dimana beliau wafat.

"Namun Aswadi Syukur, mantan MUI Kalsel, Banjarmasin pernah meriwayatkan diperkirakan Datu Kandang Haji hidup pada Abad 17 dan 18 masehi," ujarnya.

Beberapa peninggalan Datu Kandang Haji sebagai bukti antara lain Masjid Al Mukarramah, Halong, Sirajul Huda, Paran, Paringin, benda pusaka, Alquran tulisan tangan, cukmar atau tongkat berkhotbah di Masjid Sirajul Huda di Paran, Paringin.

"Jika dia wafat, dia minta dimakamkan di batu wafak, di Desa Teluk bayur, Juai," imbuhnya.

Benda pusaka itu, dinyatakan tidak tersimpan. Hingga, tidak dapat ditemukan dan diperrlihatkan lagi.
 Haul Datu Surya Sakti Mangku Alam atau yang terkenal dengan sebutan Datu Kandang Haji, Kamis (14/3/2013) sekitar pukul 09.00 Wita, dipadati ribuan jemaah yang datang dari berbagai penjuru daerah.

Pelaksanaan haul Datu Kandang Haji yang digelar di lokasi makamnya di Desa Teluk Bayur kecamatan Juai, juga dihadiri Bupati Balangan H Sefek Effendie.

Jemaah yang datang baik dari Balangan maupun dari Barabai, Amuntai dan Tanjung, selain ingin membacakan doa juga ingin mendengarkan ceramah (tausyiah).

Panitia selain mengundang Habib Umar dari Jogjakarta juga mengundang KH Asmuni atau lebih dikenal dengan sebutan Guru Danau dari Amuntai, guna memimpin pembacaan surah yasin dan zikir serta tahlilan.

Perubahan iklim di Indonesia yang tidak menentu menjadi salah satu kendala yang mengkhawatirkan bagi peningkatan produksi padi. Dampak per...