Selasa, 04 Juni 2013

KEKURANAGAN UNSUR HARA



GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA
Jika ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan tanaman, maka tanaman akan terganggu metabolismenya yang secara visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya. Gejala kekurangan unsur hara ini dapat berupa pertumbuhan akar, batang atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis pada berbagai organ tanaman.
Gejala yang ditampakkan tanaman karena kekurangan suatu unsur hara dapat menjadi petunjuk kasar dari fungsi unsure hara yang bersangkutan. Pengetahuan tentang gejala kekurangan masing-masing unsur hara dapat digunakan oleh petani dalam menentukan jenis pupuk yang harus digunakan dan merupakan peringatan bagi petani untuk segera melakukan pemupukan agar tanaman dapat tumbuh normal kembali.
Walaupun kekurangan unsur hara dapat menyebabkab gangguan pada fungsi dan pertumbuhan akar, gejala yang umum dilaporkan adalah gejala yang tampak pada bagian tajuk tanaman, karena gejala pada tajuk ini lebih mudah diamati dan memberikan manfaat praktis bagi petani.
Gejala kekurangan suatu unsur hara yang ditampakkan tanaman tidak selalu sama. Gejala tersebut dapat berbeda, tergantung spesies tanaman, tingkat keseriusan masalah, dan fase pertumbuhan tanaman. Di samping itu, tanaman dapat mengalami kekurangan dau unsur hara atau lebih pada saat yang bersamaan, sehingga gejala yang ditampakkan oleh tanaman menjadi lebih kompleks.
Pada dasarnya gejala kekurangan unsur hara tergantung pada 2 hal utama, yakni: [1] fungsi dari unsur hara tersebut dan [2] kemudahan unsur hara tersebut untuk ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda. Kemudahan suatu unsur hara untuk ditranslokasikan tergantung pada solubilitas (kelarutan) dari bentuk kimia dari unsur tersebut di dalam jaringan tanaman dan kemudahannya untuk dapat masuk ke dalam pembuluh floem.
Beberapa unsur dengan mudah dapat ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda dan organ penampung (storage organ) seperti organ reproduktif atau umbi. Unsur-unsur tersebut adalah nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, klor dan belerang; sedangkan sekelompok unsur lainnya lebih sulit untuk ditranslokasikan, misalnya boron, besi dan kalsium. Mobilitas unsur-unsur seng, mangan, tembaga dan molybdenum tergolong sedang.
Untuk unsur-unsur yang mudah untuk ditranslokasikan, gejala kekurangannya pertama akan terlihat pada daun-daun tua , dan sebaliknya untuk untuk unsur-unsur yang sulit ditranslokasikan, gejala kekurangan mula-mula tampak pada daun-daun muda. Pedoman umum untuk menentukan jenis unsur yang ada dalam kondisi kekurangan pada tanaman dapat dilihat pada tabel di attachment file.
Tabel pedoman umum untuk mengidentifikasi jenis unsur yang berada dalam kondisi kekurangan pada tanaman.

praktik kewirausahaan...





MAKALAH
INOVASI BIDANG PERTANIAN DI KELOMPOK TANI BERKAT MUFAKAT
DESA JUAI KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN TABALONG










OLEH
SARIF FADILLAH
NPM : 2011.02.0052
YAYASAN BAKTI MUSLIMIN
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN
AMUNTAI
2012

i


KATA PENGANTAR
Pujisyukur kami ucapkankehadirat Allah SWT yang telahmemberikanrahmatsertahidayah-Nyasehinggapenulisdapatmenyelesaikanmakalah “InovasiDalamBidangPertanian” dalambentukmaupunisi yang sangatsederhana.
Dalampenyusunanmakalahini, penulistaklupamengucapkanbanyakterimakasihpadasemuapihak yang telahmembantudalammenyelesaikantugasmakalahini.Dan tidaklupajuga kami ucapkanterimakasihkepadakelompoktani yang telahmemberikaninformasidalaminovasi-inovasidalambidangpertanian.
Dalampenyusunanmakalahinipenulisberharapsemogamakalahinidapatbermanfaatbagipenulissendirimaupunbagiparapembacapadaumumnya.
Amuntai, November 2012
Penyusun

ii










DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ........................................................................................ i
Daftarisi ..................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.
                        A. Latarbelakang ............................................................................. 1
                        B. Tempat......................................................................................... 2
                        C. Tujuanpembentukan ................................................................... 2

Bab II Isi
                        A. Kelompok .................................................................................... 3
                        B. Tahunpembentukan .................................................................... 3
                        C. Susunan ....................................................................................... 3
                        D. Inovasi ......................................................................................... 6

Bab III Penutup
                        A. Kesimpulan ................................................................................. 8
                        B. Saran ............................................................................................ 8

1




BAB I
PENDAHULUAN
                        A. LATAR BELAKANG

Penerapaninovasi-inovasidalambidangpertanianselamainitelahcukupberhasildalampembangunanpertanian, beberapainovasitelahdigunakansecaraluasdanterbuktimenjadipemicuutamapertumbuhandanperkembanganusahadansistemdalampertanian, seiringdenganberjalannyawaktuinovasidalambidangpertanianberkembangdengankemajuanteknologi.
Hal initidaklepasdariperananpemerintahsebagaipembinapenerapaninovasi-inovasidalambidangpertanian, danuntukmendukung program tersebutdiprlukaninformasi yang tepat, sertaketerampilanpetanidalammemerankankebijakandalampenerapaninovasibidangpertaniantersebut, agar tujuanpembangunanpertaniantercapaidenganbaikdantepat.
Dengandemikianuntukmeningkatkanpengetahuandanketerampilansertaperubahanperilakupetanidilaksanakandengankagiatanpenyuluhanpertaniandenganmetodepenyuluhan yang dituangkandalamrencanakerja, agar pendapatankeluargapetanidapatmeningkatkan, keberhasilanpenyuluhtergantungkesesuaianmeteri, kebutuhanpetani, tersedianyateknelogitetapibagipenyuluhsertakecepataninformasidaninovasidarisumberkepadapenyuluh.

2
                         
                         
                         
                         
                        B. TEMPAT

Tempatpeggalianinformasitentanginovasipertanian yang sayalakukanadalahdidesaJuaiKecamatanTanjungKabupatenTabalong
                        C. TUJUAN PEMBENTUKAN

Pembentukankelompoktanididesatersebutbertujuan agar sistempertaniandilapanganmempunyaipedoman yang jelasuntukmelaksanakankegiatanpertaniansesuaidengansepasifiklokal.
Pertaniandidesajuaikecamatantanjung, dapatdinyatakanmaju, karenahasilpanenpertaniannyamelebihiuntukmakansatutahun, dansebagiannyadapatdijualuntukmenambahpendapatanpetanisertadapatmenambah modal petaniunukmengembangkanpertaniannyadalamhalpembelianpenunjangpertanianataupunperlengkapannya.
.

3








BAB II
ISI
                        A. KELOMPOK

Penggalianinformasidalamhalinovasipertanian yang sayalakukanbertempat di desajuaidengankelompoktaniBerkatMufakat.
                        B. TAHUN PEMBENTUKAN

Awalpengelolaankelompoktanididesajuaiinitahun 2000 hinggasekarang, dantelahmengalamiperombakanseiringdenganadanyaanggotadikelompoktersebut yang mengundukandiridariorganisasi, meninggaldunia, pindahtempattinggal,dll.
                        C. SUSUNAN

Sturukturdansusunan yang terdapatpadakelompoktanipadatahun 2008 sampaisekarang:
NAMA KELOMPOK TANI :BerkatMufakat
DESA :Juai
KECAMATAN :Tanjung
KABUPATEN :Tabalong
TAHUN : 2010
No.
Nama
Jabatan
1
H. Nusy
Ketua
2
Ahmad Durrahman
Sekretaris
3
Mulyadi
Bendahara
4
Muhammad Husni
Anggota
5
Suryadi
Anggota

4
6
Ahmadi
Anggota
7
Kurnain
Anggota
8
Ali rasyid
Anggota
9
Salimin
Anggota
10
Rusmadi
Anggota
11
Asmuri
Anggota
12
Hamidan
Anggota
13
Irwansyah
Anggota
14
Abdsalam
Anggota
15
Galbiansyah
Anggota
16
Yuseran
Anggota
17
H. umpul
Anggota
18
Sam’ani
Anggota
19
Bahrian
Anggota
20
Akhsani
Anggota
21
Mahyudin
Anggota
22
Zailani
Anggota
23
Sulaiman
Anggota
24
Fahrurazi
Anggota
25
Ilmifahmi
Anggota


5
Sekretaris: Ahmad DurrahmanKetua: H. NusyBendahara: MulyadiAnggota: -Muhammad Husni-Suryadi-Ahmadi-Kurnain-Ali rasyid-Salimin-Rusmadi-Asmuri-Hamidan-Irwansyah-Abd. Salam -Galbiansyah-Yuseran-H. umpul-Sam’ani-Bahrian-Akhsani-Mahyudin-Zailani-Sulaiman-Fauzan-Ilmifahmi

6
                        D. INOVASI

Berdasarkaninformasi yang sayadapatsetelahmelakukanwawancaraterhadapkelompoktaniberkatmufakatinovasi-inovasipertanian yang digunakandalamkelompoktanitersebutialah:
                        1. Sistemtanamjajarlegowo.

Peenerapansisteminimerubahpolatanampetani yang kurangefektifbagihasilpanenmaupunpenangananhama, Padaprinsipnyasistemtanamjajarlegowoadalahmeningkatkanpopulasidengancaramengaturjaraktanam. Selainitusistemtanamtersebutjugamemanipulasilokasitanamansehinggatanamandibuatmenjaditanamanpinggir, seperti yang kitaketahuitanamanpadi yang beradadipinggirakanmenghasilkanproduksilebihtinggidankualitasgabah yang baikhalinidisebabkankarenatanamanpadimendapatkansinarmatahari yang lebihbanyak.
                        2. Hand traktor.

Padadasarnyapengadaanalatinibertujuanuntukmempercepatdalam proses pengolahanteksturtanahmenjadigembur, jikadibandingkan

7
denganalat-alat yang sebelumnyadigunakanpetaniuntuk proses pengolahantanahcukupmemakanwaktudantenagasehinggatujuanpengadaan hand traktorinisangattepatkarenabisamempercepat proses pengolahantanah.
                        3. Sabitbergerigi

Sabitadalahalatpanen manual untukmemotongpadisecaracepat.Umumnyasabitdigunakanuntukmemotongbibitdenganvarietasunggul, penggunaansabitbergerigisangatdianjurkankernadapatmeminimalisirkehilanganhasilpanen.

8
BAB III
PENUTUP
                        A. KESIMPULAN

Semakinmajunyateknologimembuatbanyak orang membuatberbagaiinovasididalamduniapertaniandanmempermudahpetanidalamkegiatanpertaniandimulaidari proses penanaman, proses pemeliharaan, danpanen. Inovasi-inovasidalambidangpertanianjugamenghematwaktupetanidalamkegiatanpertaniantersebut.
                        B. SARAN

Denganbanyaknyateknologi yang adapadasaatini yang bisamelahirkaninovasiinovasidalambidangpertanian, diharapkansemuapetanikhususnyakelompoktaniberkatmufakatselalubisamenerimabahkanmenggunakansemuainovasi yang diberikan.

Perubahan iklim di Indonesia yang tidak menentu menjadi salah satu kendala yang mengkhawatirkan bagi peningkatan produksi padi. Dampak per...