Rabu, 05 Juni 2013

PERAN JAMUR TRICHODERMA DALAM PERTANIAN


Salam Tanii !! Ternyata Trichoderma sp bukan hanya digunakan untuk pupuk biologi/fungisida biologi saja tetapi ada manfaat yang lain, maspary di Gerbang Pertanian ini kembali memosting  tentang jamur yang satu ini.

trichoderma-untuk-kompos
Ketersediaan agens hayati di alam yang melimpah tentu menjadi potensi yang sangat besar. Hal ini perlu diketahui dan terus disebar luaskan kepada petani, penyuluh, dan stakeholder pertanian lainnya. Agens hayati yang akan kita bahas saat ini adalah jamur Trichoderma. Potensi jamur Trichoderma sebagai jamur antagonis yang bersifat preventif terhadap serangan penyakit tanaman telah menjadikan jamur tersebut semakin luas digunakan oleh petani dalam usaha pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Disamping karakternya sebagai antagonis diketahui pula bahwa Trichoderma,sp. Juga berfungsi sebagai dekomposer dalam pembuatan pupuk organik. Aplikasi jamur Trichoderma pada pembibitan tanaman guna mengantisipasi serangan OPT sedini mungkin membuktikan bahwa tingkat kesadaran petani akan arti penting perlindungan preventif perlahan telah tumbuh.
Jamur Trichoderma sp sering digunakan untuk mengendalikan Fusariumoxysporum (penyebab penyakit busuk batang pada tanaman Vanili), Phytophtora sp (penyebab penyakit busuk pangkal batang pada tanaman Lada) dan Rigidoporus lignosus ( penyebab penyakit  Jamur akar putih pada tanaman Karet). Selain itu juga efektif mengendalikan Phytium sp yang merupakan patogen tular tanah penyebab penyakit rebah kecambah pada kacang-kacangan.
Jamur ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1.    Mudah diisolasi, dikembangkan, dan daya adaptasinya luas
2.    Mudah ditemukan di tanah areal pertanaman, shg pertumbuhan pd saat aplikasi lebih mudah.
3.     Dapat tumbuh secara cepat pada berbagai substrat.
4.     Memiliki kisaran mikroparasitisme yang luas.
5.     pada umumnya tidak patoen pada tanaman.
Jamur Trichoderma mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama kemampuannya untuk menyebabkan produksi perakaran sehat dan meningkatkan angka kedalaman akar (lebih dalam di bawah permukaan tanah). Akar yang lebih dalam ini menyebabkan tanaman menjadi lebih resisten terhadap kekeringan, seperti pada tanaman jagung dan tanaman hias.
Mekanisme antagonis jamur ini dapat difahami sebagai berikut. Saat mikroba patogen sedang dalam masa dorman, serangan antagonis jamur Trichoderma  dapat menyebabkan kerusakan biologis inokulum patogen. Mekanisme antagonis ini dapat berupa predasi, perparasi, dan parasitisme propagul. Bentuk lain dari antagonisme adalah dengan penekanan perkecambahan propagul melalui kompetisi karbon, nitrogen, ion besi, oksigen dan unsur penting lainnya. Sedangkan antagonis pada permukaan tanman meliputi antibiosis, kompetisi dan predasi.
Mikoparasitisme dari Trichoderma Sp. merupakan suatu proses yang kompleks dan terdiri dari beberapa tahap dalam menyerang inangnya. Interaksi awal dari Trichoderma Sp. yaitu dengan cara hifanya membelok ke arah jamur inang yang diserangnya, Ini menunjukkan adanya fenomena respon kemotropik pada Trichoderma Sp. karena adanya rangsangan dari hyfa inang ataupun senyawa kimia yang dikeluarkan oleh jamur inang. Ketika mikoparasit itu mencapai inangnya, hifanya kemudian membelit atau menghimpit hifa inang tersebut dengan membentuk struktur seperti kait (hook-like structure), mikoparasit ini juka terkadang mempenetrasi miselium inang dengan mendegradasi sebagian dinding sel inang.
Mekanisme kerja Trichoderma spp. (salah satunya adalah  T. koningii) adalah menekan perkembangan JAP dengan cara pembentukan antibiotik dan mikroparasitisme, kompetisi dan kolonisasi rizomorfa. Mekanisme penghancuran Jamur Akar Putih (JAP) terjadi melalui proses lisis miselium dan rizomorfa. Lisis merupakan proses enzimatik oleh enzim selulose yang dihasilkan oleh T. koningii.
Trichoderma harzianum menekan pertumbuhan jamur phythoptora infestan pada tanaman kentang.Jamur trichoderma harsianum ini merupakan jamur isolat lokal,jadi apabila menggunakan kompos akan mendukung berkembang biaknya jamur trichoderma ini sehingga dapat menekan pertumbuhan phythopthora dilahan kentang.
Jamur trichoderma merupakan salah satu jenis jamur mikroparasitik/bersifat parasit terhadap jenis jamur lain.Nah karena sifat2 inilah maka trichoderma dapat kita manfaatkan sebagai agen biokontrol terhadap jenis2 jamur fitopatogen. Keuntungan dan keunggulanya adalah mudah dimonitor dan dapat berkembang biak,sehingga keberadaanya di lingkungan dapat bertahan.
Semoga bermanfaat, sukses buat petani Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perubahan iklim di Indonesia yang tidak menentu menjadi salah satu kendala yang mengkhawatirkan bagi peningkatan produksi padi. Dampak per...